Beberapa mekanisme mengindikasikan bahwa bulan terbentuk sekitar 4.5 milyar tahun lalu, sekitar 30-50 juta tahun setelah tata surya terbentuk.
Teori pertama adalah, bulan terbentuk dari material bumi yang terlepas akibat gaya sentrifugal, meninggalkan danau raksasa, yang dipercaya adalah samudra pasifik. Tetapi ide ini memerlukan kecepatan putar yang sangat tinggi dari bumi, dan walaupun ini mungkin terjadi, proses ini seharusnya menghasilkan bulan yang berputar mengikuti garis ekuator. Hal ini tidak terjadi pada bulan saat ini.
Spekulasi lainnya adalah bulan terbentuk entah di mana di alam semesta ini bersamaan dengan terbentuknya planet-planet, lalu terperangkap gravitasi bumi. Tetapi kondisi ini seharusnya menghasilkan pelebaran atmosfer bumi sebagai akibat dari energi material raksasa angkasa sebesar bulan yang melewati bumi.
Hipotesis selanjutnya mengatakan bahwa bulan dan bumi terbentuk secara bersama-sama dalam lingkaran tata surya awal. Bulan terbentuk dari material yang mengelilingi bumi seperti planet-planet yang terbentuk dari material-material yang mengelilingi matahari. Tapi teori ini tidak bisa menjelaskan keberadaan deposit besi di inti bulan yang seharusnya terperangkap di gravitasi inti bumi dan tidak terbentuk menjadi inti bulan.
Seluruh hipotesis di atas tidak dapat menjelaskan momentum sudut yang tinggi dari sistem bumi-bulan.
Teori yang saat ini paling dipercaya adalah teori tumbukan besar. Massa sebesar Mars menabrak bumi purba, melepaskan cukup banyak material ke orbit di sekitar bumi purba dan membentuk bulan melalui pembentukkan massa padat oleh gravitasi di sekitar bumi purba. Pertanyaan yang belum terjawab oleh teori ini adalah seberapa besar massa planet tersebut dan bumi purba yang terlepas menuju orbit dan membentuk bulan?
Teori pertama adalah, bulan terbentuk dari material bumi yang terlepas akibat gaya sentrifugal, meninggalkan danau raksasa, yang dipercaya adalah samudra pasifik. Tetapi ide ini memerlukan kecepatan putar yang sangat tinggi dari bumi, dan walaupun ini mungkin terjadi, proses ini seharusnya menghasilkan bulan yang berputar mengikuti garis ekuator. Hal ini tidak terjadi pada bulan saat ini.
Spekulasi lainnya adalah bulan terbentuk entah di mana di alam semesta ini bersamaan dengan terbentuknya planet-planet, lalu terperangkap gravitasi bumi. Tetapi kondisi ini seharusnya menghasilkan pelebaran atmosfer bumi sebagai akibat dari energi material raksasa angkasa sebesar bulan yang melewati bumi.
Hipotesis selanjutnya mengatakan bahwa bulan dan bumi terbentuk secara bersama-sama dalam lingkaran tata surya awal. Bulan terbentuk dari material yang mengelilingi bumi seperti planet-planet yang terbentuk dari material-material yang mengelilingi matahari. Tapi teori ini tidak bisa menjelaskan keberadaan deposit besi di inti bulan yang seharusnya terperangkap di gravitasi inti bumi dan tidak terbentuk menjadi inti bulan.
Seluruh hipotesis di atas tidak dapat menjelaskan momentum sudut yang tinggi dari sistem bumi-bulan.
Teori yang saat ini paling dipercaya adalah teori tumbukan besar. Massa sebesar Mars menabrak bumi purba, melepaskan cukup banyak material ke orbit di sekitar bumi purba dan membentuk bulan melalui pembentukkan massa padat oleh gravitasi di sekitar bumi purba. Pertanyaan yang belum terjawab oleh teori ini adalah seberapa besar massa planet tersebut dan bumi purba yang terlepas menuju orbit dan membentuk bulan?