Sunday, December 27, 2009

Claude-Louis Navier

Untuk kelompok mekfluid gw

Claude-Louis Navier lahir pada tanggal 10 Februari 1785 d Dijon, lahir dengan nama Claude Louis Marie Henri Navier. Ia adalah seorang insinyur dan ahli fisika berkebangsaan Prancis yang memiliki spesialisasi di bidang mekanika. Persamaan Navier-Stokes diberikan atas kontribusinya dan George Gabriel Stokes.

Ayah dari Navier adalah seorang pengacara yang merupakan anggota parlemen nasional di Paris ketika terjadi revolusi di Prancis. Namun ia meninggal pada tahun 1793, ketika Navier masih berusia 8 tahun. Setelah sang ayah meninggal, sang ibu kembali ke kampung halamannya di Chalon-sur-Saône dan meninggalkan Navier untuk diurus Pamannya, Emiland Gauthey.

Emiland Gauthey adalah seorang insinyur sipil yang bekerja di Corps des Ponts et Chaussées di Paris. Ia dipercaya sebagai insinyur sipil terkemuka di Prancis dan telah memberikan Navier muda minat terhadap ilmu keteknikan. Navier masuk ke École Polytechnique pada tahun 1802 atas dorongan Gauthey. Dari tingkat dasar hingga tingkat akhir, Navier adalah murid teladan dan menjadi salah satu dari sepuluh siswa terbaik École Polytechnique pada tahun pertama kuliahnya, dan terpilih untuk menyelesaikan bidang pekerjaan khusus di Boulogne pada tahun kedua kuliahnya.

Selama masa kuliahnya di École Polytechnique, ia diajarkan oleh Fourier, seorang ahli matematika ternama dunia yang telah memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap Navier. Di tahun 1804, Navier masuk ke École des Ponts et Chaussées dan lulus sebagai lulusan terbaik dalam dua tahun kulianya. Tak lama setelah kelulusannya, Emiland Gauthey meninggal dan ia mendapatkan permintaan dari Corps des Ponts et Chaussées untuk melanjutkan pekerjaan pamannya.

Navier mendapatkan gelar professor di tahun 1830 dari École des Ponts et Chaussées. Setelah itu ia mengubah tata cara mengajar ilmu keteknikan di kampus tersebut dan lebih menekankan pada analisis fisika dan matematika. Sebagai tambahan, ia menggantikan Cauchy sebagai profesor di École Polytechnique sejak tahun 1831. Ia juga pernah terlibat dengan Poisson mengenai teori Fourier tentang kalor.

Ia adalah spesialis dalam konstruksi jalan dan jembatan, dan yang pertama mengembangkan teori jembatan suspensi. Proyek besarnya ketika itu adalah membangun jembatan suspensi di atas sungai Seine, namun berakhir dengan kegagalan. Kesulitan utama adalah pemerintah setempat tidak pernah mendukung proyeknya. Kerusakan awal dari jembatan yang hampir selesai itu adalah ketika gorong-gorong setempat mengalami kerusakan, yang menyebabkan perpindahan dari salah satu penyokong jembatan. Kerusakan dari gorong-gorong tersebut dapat ditangani dengan cepat oleh tim dari Corps des Ponts et Chaussées sehingga pembangunan jembatan bisa dilakukan, namun pemerintah setempat secara sepihak memutuskan untuk menghentikan proyek pembangunan jembatan suspensi tersebut.

Navier dikenang hingga saat ini, bukan karena ia adalah ahli konstruksi jalan dan jembatan, melainkan karena persamaan Navier-Stokes dalam dinamika fluida. Ia juga mengerjakan tema aplikasi matematika pada ilmu keteknikan, mekanika elastisitas, dan mekanika fluida, serta rangkaian Fourier dan aplikasinya pada masalah fisika. Ia memberikan persamaan Navier-Stokes untuk fluida inkompresibel di tahun 1821 dan persamaan untuk fluida kental pada tahun 1822.

Perlu diperhatikan bahwa Navier menurunkan persamaan Navier-Stokes meski tidak sepenuhnya dipahami oleh situasi fisis yang dilakukan olehnya. Ia tidak memahami tentang tegangan geser dalam fluida, persamaannya berdasarkan pada modifikasi persamaan Euler yang mengambil gaya-gaya antar molekul dalam fluida.

Navier menerima banyak penghargaan, diantaranya adalah terlilihnya sebagai anggota Académie des Sciences di Paris pada tahun 1824 dan menjadi Chevalier of the Legion of Honour di tahun 1831.

Pada kehidupan politiknya, Navier bergulat dengan Auguste Comte, seorang ahli filosofi yang menjadi pendiri ilmu sosiologi, dan Henri de Saint-Simon yang mencetuskan gerakan ideologi sosialis berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kehidupannya di era pergolakan politik yang cukup hebat di eropa ketika itu, ia ikut mempengaruhi pandangan Comte dan Saint-Simon. Navier percaya kepada industrialisasi di mana sains dan teknologi akan menyelesaikan sebagian besar masalah. Ia juga oposisi gerakan militer Napoleon dan revolusi Prancis.

Sejak tahun 1830, Navier dipekerjakan sebagai konsultan oleh pemerintah dalam memanfaatkan sains dan teknologi untuk negara yang lebih baik. Ia telah memberikan saran mengenai transportasi darat, konstruksi jalan dan jembatan. Kemampuannya sebagai insinyur ditambah dengan pandangan politik yang kuat adalah manfaat yang besar bagi komunitas industri di negara tersebut.

Referensi:
  1. R M McKeon, Biography in Dictionary of Scientific Biography (New York 1970-1990).
  2. A B de Saint-Venant, C Navier, Résumé des leçons donnée à l'École des ponts et chaussées
  3. J D Anderson, A History of Aerodynamics (Cambridge, 1997).
  4. E F Kranakis, Navier's theory of suspension bridges, From ancient omens to statistical mechanics, Acta Hist. Sci. Nat. Med. 39 (Copenhagen, 1987), 247-258.
  5. J Langins, From Bélider to Navier through the École Polytechnique : the consolidation of the science of mathematical engineering in France (Spanish), Mathesis 8 (1) (1992), 13-29.
  6. A Picon, Navier and the introduction of suspension bridges in France, Construction History 4(Paris, 1864). (1988), 21-34.